Kamis, 31 Januari 2013

Ibu Bekerja

Diawali dengan peerjuangan RA Kartini untuk mengangkat derajat kaum wanita, saat ini gelombang feminisme sudah  tak terbendung. Para wanita berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang layak setara dengan para pria. Macam dan jenis pekerjaan sudah bukan menjadi pertimbangan bagi para perempuan untuk berkarya, bahkan tidak sedikit perempuan menduduki jabatan di bidang teknis, pekerjaan lapangan, konstruksi, petambangan maupun bidang keamanan  yang biasa didominasi oleh para pria. 

Pemerintah juga mendukung peran wanita dalam hal pembangunan, dengan adanya Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional memberikan kesempatan para wanita untuk berperan serta dalam proses Pembangunan Nasional. 

Eksistensi wanita dalam pekerjaan sebagai bagian dari aktualisasi dirinya kadang terkendala dengan permasalahan keluarga. Secara alamiah seorang wanita dilahirkan untuk menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Pada wanita bekerja, kebanyakan mereka mengalami kesulitan untuk membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga dan dirinya sendiri.  Bagi wanita yang sudah mapan secara finansial tentunya akan lebih ringan dengan keberadaan para asisten rumah tangga, namun masih banyak hal yang tidak dapat digantikan perannya oleh para asisten. Dengan banyaknya tugas kantor, pekerjaan rumah akan memunculkan banyak permasalahan yang dapat menjadi stressor baginya. Banyak ibu bekerja lebih rentan terkena stres, cepat lelah dan merasa tidak menikmati hidup mereka. 

Inilah perlunya keterampilan time management dan self management  bagi ibu bekerja. Efisiensi waktu sangat diperlukan terlebih bagi mereka yang tidak memiliki asisten rumah tangga. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mediantaranya : 
  1. Tidur lebih awal agar bisa bangun lebih pagi untuk mempersiapkan keperluan keluarga dan persiapan kerja 
  2. Membuat efiensi kerja di kantor, buat target penyelesaian pekerjaan sehingga kita tidak perlu lembur atau membawa pulang pekerjaan
  3. Lakukan pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan, misalnya apabila mencuci dengan mesin cuci, waktu menunggu dapat digunakan untuk aktivitas lainnya, misalnya memasak atau membersihkan rumah
  4. Biasakan untuk segera menyelesaikan suatu pekerjaan yang direncakan, tidak menundanya sehingga menumpuk pada keesokan harinya
  5. Buatlah komitmen dengan suami untuk membagi pekerjaan rumah, saling membantu akan meringankan beban anda
  6. Gunakan  waktu libur dengan maksimal, jadikan libur untuk bermain dan berkumpul dengan keluarga
  7. Hargai tubuh anda yang lelah, berikan me time untuk penyegaran, dapat dilakukan dengan melakukan perawatan tubuh di salon atau membaca novel dan mendengarkan musik favorit anda. 

Dengan melakukan tips ini diharapkan ibu bekerja lebih menikmati peran ganda mereka, bebas stres dan tetap bahagia. Salam :) 



Rabu, 30 Januari 2013

Indeks Kepuasan Masyarakat

Hari ini tugas nya membuat questioner Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Dengan Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, masyarakat selaku pengguna jasa pelayanan oleh Pemerintah semakin terlindungi. Masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan terbaik dalam segala pelayanan bidang pemerintahan. 

Evaluasi pelayanan publik melalui Indeks Kepuasan Masyarakat diharapkan menjadi masukan bagi Pemerintah dalam kinerja pelaksanaan tugas dan fungsinya, sehingga akan didapatkan informasi sumber ketidakpuasan yang dapat segera dievaluasi dan diperbaiki. 

Lalu menurut anda apakah Kami telah melakukan pelayanan publik yang maksimal? Kami akan melakukan survey di sekitar Kabupaten Gresik pada tanggal 1 s.d 7 Pebruari 2013, sampaikan pendapat anda dalam survey Kami mendatang. Salam.

Selasa, 29 Januari 2013

Psikosomatis

Psikosomatis 



Kawan, Pernahkah anda  dengar kata psikosomatis ? atau malah sudah pernah mengalami gangguang yang satu ini ?

Psikosomatis  atau somatisasi adalah gangguan psikis yang tampil dalam bentuk gejala-gejala fisik. Dengan kata lain, psikosomatis adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh program pikiran negatif dan/atau masalah emosi seperti stress, depresi, kecewa, kecemasan, rasa berdosa, dan emosi negatif lainnya.

Psikosomatis menyebabkan seseorang merasa gelisah dan merasa selalu dalam keadaan tidak sehat, tidak nyaman dan perlu pemeriksaan kesehatan. keluhannya beragam, bisa menetap dan atau berpindah-pindah, mulai dari sakit kepala, mual, diare, sesak nafas, maag, gatal-gatal dan susah tidur. Para penderita psikosomatis merasa bahwa dirinya mengalami sakit yang parah dan perlu pertolongan dokter secepatnya, apabila dokter memberikan diagnosa bahwa ia sehat, maka si penderita akan cenderung melawan dan akan meminta untuk diperiksa pada dokter yang berbeda. 

Pada umumnya keluarga yang tidak memahami gejala ini akan membawa pasien ke dokter umum, atau ke dokter spesialis. Bagi mereka akan diberikan obat-obatan sesuai gejala, namun hal ini tidak akan mengurangi keluhan mereka terhadap rasa sakit, bahkan terkadang rasa sakitnya akan berpindah pada gejala sakit yang lain. Pada kasus seperti ini pasien akan mencari kenyamanan dengan berganti dari dokter satu ke dokter yang lain, yang otomatis akan menghabiskan banyak dana untuk berobat ke dokter. 

Apa Penyebab Psikosomatis?
Psikosomatis muncul sebagai manifestasi gangguan psikologis yang tidak dapat diatasi. Gangguan ini bisa berawal dari kekecewaan, rasa putus asa, konflik, stres maupun depresi. Masalah yang muncul bisa dari kesulitan ekonomi, ketidakpuasan seksual, merasa tidak berharga dan berbagai masalah piskologis dapat memicu hal ini.  Keadaan gangguan psikologis ini menyebabkan tubuh mengirimkan sinyal ke hipotalamus dalam bentuk gangguan fisik, akibatnya tubuh merasakan keluhan sakit pada kepala, perut, sesak nafas maupun keluhan fisik lainnya. 

Bagaimana cara mengatasinya?
Penderita Psikosomatis membutuhkan penanganan yang tepat untuk pemulihan mereka. Obat-obatan yang diberikan oleh dokter hanya meringankan gejala keluhan fisik mereka, namun untuk menjadikan mereka sehat sebenarnya adalah dengan membantu mereka menyelesaikan permasalahan yang mereka alami. Lakukan wawancara atau ajak mereka untuk berkonsultasi supaya dapat menyelesaikan sumber masalah psikologisnya. Buatlah janji dengan Psikolog atau Psikiater untuk sesi konseling, apabila psikosomatis diiringi dengan gejala depresi maupun psikotik, Psikiater akan memberikan obat untuk menanganinya. Berikan support  dan yakinkan mereka sehat, dukungan untuk mereka membuat psikosomatis lebih cepat disembuhkan.

Hiduplah sehat, Jiwa dan Raga  

 
 
 

Minggu, 27 Januari 2013

Januari 2013. 

Hari-hari berlalu, pun aku semakin dewasa. Dengan dua orang anak lelaki dan seorang suami yang setia membuatku semakin bahagia. Setidak sempurna apapun, saat ini adalah saat-saat terbaik dalam hidupku. 
Aku akan menjadi tiga puluh satu tahun Maret mendatang, dan akan menjalani tahun ke delapan karirku sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gresik serta akan menggenapi enam tahun bahagianya rumah tangga kami. 

Tahun lalu aku menjalani tahun yang luar biasa, aku mengikuti diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), salah satu cita-cita terindahku. Selama 45 hari (300 JP) aku mengikuti diklat di Pusat Pendidikan dan Latihan Reserse Kriminal Megamendung Bogor, Jawa Barat. Berjauhan dari suami dan anak-anak  memacuku untuk melakukan yang terbaik. Aku bersyukur tidak mengecewakan mereka, Juara Umum angkatan II PPNS Perda TA. 2012; Juara Umum Pleton I dan Juara Cendekia Akademik berhasil ku raih. Tidak  sia-sia perjuanganku jauh dari keluarga

Kini di tahun 2013 aku berharap atas karir yang lebih baik, Kesehatan dan kecerdasan bagi anak-anak serta Kebahagiaan lahir dan batin atas perkawinan kami. 

Semoga selalu jadi yang terbaik untuk kalian
#to my lovely Rafael Al Fairuz Lazuardi Agus dan Muhamad Altair Gemael Agus#